[PUISI] Anantara

Foto: Perempuan dan Bulan (Pinterest/ Majalah EduTimes)

Di ujung daksa yang tak kunjung pulih

ada rasa yang senantiasa menyisih

yang tak kalanya sang kuasa, 

menyingsingkan duka yang melanda harsa

hingga meraup tandas tak beratma

 

Sebagaimana nestapa yang berhembus menembus ragu

yang berkelana dengan langgasnya

Di hamparan teluk aksara purna, 

Dimana pelik yang menampakkan pelipur laranya

Lantaran, kesempurnaan hanya angan belaka

 

Bagai laksana bulan yang tak akan meredup

Memancarkan kirananya nan gagah

Di tengah pekatnya riuh kalut kelabu; yang kian berlabuh

 

Penulis: Fitria Dwi Nur Laila Zannah, merupakan siswi SMKN 1 Pungging kelas 12 TKJ 1

Related posts
Tutup
Tutup