HUT Gamajatim ke-26 di Mesir Pecah! Manunggal Tansah Karyo, Sesarengan Nguri-uri Budoyo

Foto: penampilan karya budaya di HUT Gamajatim ke-26 (Ulya/ Citra Wihdah)

majalahedutimes.com, Mesir – Kamis (28/11) dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) Gamajatim ke-26, Kekeluargaan Gamajatim menggelar perayaan yang bertempat di Golden Hall, Nadi Sikkah, Nasr City. 

Perayaan HUT berlangsung ramai dan meriah. Dihadiri oleh Para Petinggi dan Penasehat Gamajatim seperti Bapak Mukhlashon Jalaluddin, Jajaran DPO, Ketua PPMI, Ketua Wihdah, dan masyarakat-masyarakat Gamajatim. 

Dengan tema Manunggal Tansah Karyo, Sesarengan Nguri-uri Budoyo yang berarti selalu bekerja sama, memelihara budaya bersama. Ketua Pelaksana HUT Gamajatim, Michelle Azka Al-Fahrezy berharap melalui acara ini masyarakat Gamajatim dapat terus berjalan dan berkarya bersama. 

Bapak Mukhlashon Jalaluddin juga berpesan “Dadi uwong ojo rumongso iso, tapi iso rumongso” yang artinya jangan menjadi orang yang merasa bisa, tapi jadilah orang yang bisa merasa.

Setelah beberapa sambutan, acara dibuka dengan Takrim Mutafawwiqin dan dilanjutkan dengan pemberian kenang-kenangan, dan pemberian hadiah kepada pemenang lomba Fun Colouring oleh Keputrian Gamajatim. Acara dibuka secara simbolis dengan Pemotongan Tumpeng oleh Petinggi Gamajatim.

Grand Opening menjadi awal dari penampilan pada malam HUT Gamajatim kali ini, yang kemudian dilanjutkan dengan penampilan khas Gamajatim lainnya seperti Tari Beksan Parisuko, Tari Reog Ponorogo, dan Musikalisasi Puisi tentang sejarah Gamajatim.

Aksi dari Pagar Nusa, Pencak Silat, dan Tapak Suci sukses menambah ketegangan malam ini. Seusai dikagetkan dengan atraksi-atraksi dari komunitas silat, penonton dihibur dengan penampilan jenaka dari jabbawokez. Penampilan dari band kebanggaan Gamajatim yang biasa disebut dengan Pandawa. 

Bernyanyi bersama menjadi penutup dari acara HUT Gamajatim ke-26 nan penuh kehangatan ini.

Penulis: Ulyanisa Imtitsalillah, Universitas Al-Azhar Mesir

 

 

 

 

 

Related posts
Tutup
Tutup