majalahedutimes.com, Bulungan — In House Training (IHT) oleh SMPIT Bina Benuanta yang dilaksanakan pada Sabtu (16/10/2024). Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kecakapan literasi numerasi guru untuk siswa SMP melalui pembelajaran kontekstual yang diikuti oleh 11 guru.
Literasi Numerasi sangat diperlukan peserta didik dalam memahami, mengevaluasi, dan menjelaskan suatu kejadian, memecahkan masalah, serta mengambil keputusan dalam kehidupan sehari-hari.
Waty Ariyantiningsih selaku narasumber IHT menganalogikan aturan literasi numerasi seperti obat.
“Pentingnya literasi numerasi dapat kita amati dari aturan minum obat, bahwa 1×3 adalah aturan 1 tablet untuk 3 hari atau 3 hari sekali minum obatnya, sedangkan untuk aturan 3×1 itu minum 3 tablet untuk satu hari dengan jarak waktu 1 tabletnya 8 jam,” ujar Waty.
Artinya pengetahuan matematika tidak bisa digunakan secara mentah, walau secara perhitungan 1×3=3×1 menghasilkan nilai yang sama, namun akan berbeda konteksnya jika dalam ilmu medis.
Agenda dimulai dengan pengenalan Literasi Numerasi, yakni kemampuan untuk memahami, dan mengkomunikasikan konsep-konsep numerik dan matematika. Dilanjutkan dengan Penerapan Teks Multimodal Ruang Digital seperti teks, gambar, suara, video, animasi, dan elemen interaktif yang digunakan sebagai media penyampaian pesan secara menarik dan efektif. Hingga ditutup dengan pembuatan modul ajar literasi numerasi berbasis teks multimodal oleh peserta IHT.
Salah satu peserta IHT, Harwandi menyampaikan kesannya.
“Pelatihan IHT berhasil meningkatkan kemampuan dan pengetahuan guru-guru, terutama dalam menghadapi tantangan pembelajaran modern,” tutur Harwandi.
Harwandi mengungkapkan bahwa guru merasa lebih siap dan percaya diri untuk menerapkan teknik pengajaran yang relevan dengan kebutuhan siswa.
Adanya pelatihan ini dapat menambah wawasan literasi numerasi guru bahwa literasi numerasi tidak hanya dapat dipelajari pada mapel matematika saja, tetapi bisa dikolaborasikan ke semua mata pelajaran.
Penulis: Muhammad Adam Al-Ayyubi